"Hal ini karena tidak ada insentif bagi industri yang menghasilkan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan," kata Direktur Divisi Transmisi dan Distribusi Siemens Indonesia Markus Strohmeier di sela-sela Pameran Pertambangan dan Listrik di Jakarta, Jumat (16/10).
Di beberapa negara seperti Belanda dan Jerman, pemanfaatan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini mempercepat peningkatan pemanfaatan teknologi tersebut di kalangan masyarakat. Bahkan, pembangkit listrik tenaga surya disediakan untuk setiap sekitar 1.000 rumah tangga dalam satu wilayah.
Di Indonesia, pemanfaatan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan masih rendah karena kurangnya dukungan pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah mematok harga yang sama untuk energi listrik yang dihasilkan baik oleh pembangkit listrik tenaga batu bara maupun pembangkit listrik tenaga angin. "Seharusnya harga listrik yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan lebih mahal, ini disebut insentif dalam bentuk harga," ujar Markus.
Padahal, nilai investasi untuk pembangkit listrik tenaga angin jauh lebih besar dibandingkan dengan pembangkit listrik lain yang membutuhkan energi tinggi. "Sebenarnya beberapa wilayah terpencil di Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua sangat cocok jika digunakan pembangkit listrik tenaga angin karena perairan di sekitar wilayah itu selalu ada angin," katanya.
Jika hal itu diterapkan, diperkirakan pasokan listrik di dua daerah itu akan meningkat dari 30 persen menjadi lebih dari 50 persen dalam tempo singkat. "Regulasi pemerintah yang baru diberlakukan hanya mengatur tentang penerapan subsidi selektif dalam bentuk perbedaan tarif listrik antara orang kaya dan miskin dan antar wilayah, tetapi tidak mengatur perbedaan tarif listrik dari cara produksinya," ujarnya.
Saat ini beberapa perusahaan mulai mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Siemens, misalnya, menawarkan produk untuk keperluan berbagai macam industri seperti pembangkit listrik energi terbarukan, transmisi, dan distribusi listrik yang efisien dan andal, serta motor listrik hemat energi bagi industri yang dapat membantu menekan biaya dan kadar emisi.
Laporan wartawan KOMPAS Evy Rachmawati
JAKARTA, KOMPAS- Listrik Ilegal Di Jakarta Masih Marak
- Krisis Listrik di Kalsel dan Kalteng Makin Parah
- ~ PLN Negosiasikan Tarif Listrik Dengan Tambang Batubara
- Sumber Energi Arus
- Listrik Padam, Kerugian Setiap Hari Capai Rp 100 Miliar
- Parahnya Listrik di Sulsel
- Pejuang Chechnya Klaim Ledakkan PLTA
- Listrik Minim Pasokan, Daerah Mamuju Sering Padam
- ~ Di Lampung Krisis Listrik Berkepanjangan
- Biodiesel 2